Pertandingan Bola Antar Desa se-Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur.


Kejadian ini berlangsung sekitar Bulan Juli-Agustus 2012 kemarin….!!! Perlu diketahui, saat di Sumba Timur, aku dan temenku yang bernama Ali As’ari ikut salah satu klub lokal yang dinamakan Redesta FC.  Tahu gak, redesta itu akronim lho, dari REmaja DESa TAnaraing. Hehehe…! Nah, saat pertandingan antar desa tersebut, klub kami berhasil memperoleh juara ke-3. Alhamdulillah, lumayan…! Ingin tahu perjalanan tim kami…? Lanjuutt…!
Silakan dibaca highlightnya ya…!!! Check it out..!
Rabu, 25 Juli 2012
Sore hari sekitar jam 4 WITA, Desa Tanaraing, Kecamatan Rindi. Akan dimulai pertandingan pertama antara klub kami, Redesta FC, melawan Gudang Garam FC. Pertandingan awal selalu sulit. Apalagi dalam kondisi bulan puasa. Hauuuuusssss banget. Tapi  apa boleh buat. Sebagai pemain non-Profesional, kami harus professional. Lho..???
Lawan kami berasal dari desa Kayuri. Mereka lawan yang tangguh. Sebenarnya kami diuntungkan karena pertandingan dilakukan di Desa Tanaraing, tapi tetap saja sulit untuk menembus pertahanan dari Gudang Garam.
Akhirnya, penyerang kami, Abdul Ghoni alias IGO, berhasil menyarangkan satu gol ke gawang lawan. Goooooollllllllllll…………!!! Akhir cerita, kami menang 1-0.
Minggu, 29 Juli 2012
Pertandingan kedua Redesta FC. Kali ini kami melawan tim dari satu desa, yaitu Persetan FC (namanya agak serem. Tapi ini fakta lho). Pertandingan melawan Persetan tidak terlalu sulit. Kami menang 3-0 tanpa balas.
Senin, 30 Juli 2012
Gudang Garam FC vs Rende FC (2-2). Di luar dugaan,  Rende FC, tim yang bermaterikan pemain-pemain muda mampu menyulitkan Gudang Garam. Pertandingan berakhir seri.
Rabu, 1 Agustus 2012
Menegangkan…!!! Pertemuan antara Persetan FC vs Rende FC sungguh menegangkan. Hujan gol terjadi pada pertandingan ini. Persetan yang ketinggalan 0-3 mampu menyamakan kedudukan hingga skor menunjukkan 3-3. Akan tetapi, Rende yang kelihatan lebih memilki mental juara mampu mencetak satu gol lagi. Skor akhir 4-3 untuk kemenangan Rende.
Kamis, 2 Agustus 2012
Pertandingan terakhir Redesta FC di putaran grup. Aku pribadi pengen banget menang. So, agar kami tidak bertemu dengan juara  bertahan musim lalu, Candi FC. Sudah bukan rahasia kalau Candi FC bermaterikan pemain-pemain top dari Kecamatan. Mereka unggul dalam skill individu dan kerjasama tim.
Pada pertandingan terakhir ini, kami melawan Rende FC. Jika mampu menang, atau minimal menahan imbang mereka, kami akan lolos sebagai juara grup dan terhindar dari kemungkinan bertemu Candi FC di semifinal.
Akan tetapi, rencana tetaplah rencana. Hasil akhir, Tuhan yang menentukan. Kami kalah 0-1. Dan lebih menyakitkan lagi, gol itu dicetak melalui titik putih. Padahal secara permainan, kami unggul.
Jum’at, 3 Agustus 2012
Semifinal antara Candi FC vs Redesta FC. Menyerang pertahanan Candi sejak menit-menit awal merupakan cara terbaik untuk mengalahkan mereka. Sempat membuat mereka frustasi, tapi justru kami yang dibuat down gara-gara keputusan wasit yang kontroversial. Wasit menunjuk titik putih. Menganggap salah satu teman kami melakukan handsball. Keunggulan 1-0 membuat candi semakin superior. Sedangkan kami sebaliknya, semakin turun kualitas permainan kami. Dan puncaknya ketika gol offsides pemain Candi disahkan oleh wasit. Kami semakin hancur lebur. Petandingan berkahir dengan kemenangan candi 2-0.

Minggu, 5 Agustus 2012
Pertandingan memperebutkan juara ke-3 antara Redesta FC vs Rende FC. Akhirnya kami bertemu dengan mereka lagi. Pengalaman di putaran grup  ketika melawan Rende telah terekam. Ada perubahan strategi kali ini. Kami berusaha menekan sejak peluit dibunyikan. Dan akhrnya kami unggul 1-0 terlebih dahulu melalui gol bang Hamad. Akan tetapi, Rende FC bukan tim kacangan. Mereka mampu menyamakan kedudukan dan memaksa kami melakukan adu penalti.
Adu penalti kali ini tidak disia-siakan. Kami memilki algojo-algojo yang hebat. Sementara pihak rende tampak grogi. Dan bisa ditebak, kami menang 4-2. Alhamdulillah, kami senang meskipun dapat juara ke-3.
O iya, bagaimana dengan pertandingan final…? Candi FC melawan Sampurna FC. Kedua tim  sangat bagus. Tapi jujur, dalam hati , aku lebih mendunkung Sampurna. Soalnya masih sakit hati gara-gara dikalahkan Candi. Heheheh….!
Pertandingan berjalan seru. Sampai peluit panjang ditiup, skor masih 0-0. Mau tidak mau, dilanjutkan dengan adu penalti. Dan akhirnya, Candi menyerah kalah. Juara tahun ini dipegang oleh Sampurna FC.
Ada pelajaran berharga yang kupetik dari kejuaraan sepakbola ini, “sebaik  dan sesempurna apapun rencana yang dibuat oleh manusia (rencana baik/ buruk) tidak akan terlaksana tanpa izin Alloh SWT.”
Samapi ketemu di cerita selanjutnya….! ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN KEBIASAAN MEMBACA SISWA

Sebuah wajah dlm gambar

Petrichor