Kesakitan yg luar biasa
Kejadian ini terjadi pada hari Jumat kemaren. Pas bangun tidur tiba2 bahu kiriku agak sakit. Aku pikir sih biasa. Ntar juga hilang sendiri. Tapi, kok gak ilang2. Aku mulai resah, gelisah, putus asa. Sampai menjelang subuh rasa sakit di bahu kiriku semakin menjadi-jadi. Aduuh...aduuhh...aduuhhh...
Pagi hari sekitar jam 7 aku langsung berangkat ke dokter bedah yg menangani operasiku. Dokter Indarjadi namanya. Dokter Indar adalah dokter spesialis bedah dan berumur sekitar 40 tahunan. Dokter yg ramah pada pasien. Aku dapat urutan nomer 40. Sial, batinku. Bakalan lama. Dan benar, rasa sakit semakin menusuk tulangku. Sakit yg kurasakan mulai menjalar ke seluruh tubuh. Badanku mulai panas dingin. Yang paling parah ya kepalaku ini. Cenuutt....cenuuuttt...,
Aku berusaha berpikir namun tak kuasa. Bisa pingsan klo tetap menunggu sampai aku dipanggil. Padahal antrian nomor 6 saja masih di sebelahku. Akhirnya, dg sisa tenaga dan pikiran yg masih waras, aku masuk ke ruang praktek dokter. Aku minta diundur besok. Lgsung aku ke tempat administrasi dan minta urutan teratas untuk hari sabtu. Alhamdulillah, dapat nomor 6. Lumayan.
Aku menuju parkir motor dg sempoyongan. Berusaha tetap dlm kondisi sadar. Ayo..ayo... sadar. Dg menahan sakit aku memacu motor dg pelan untuk pulang ke rumah. Alloh, rasanya suuuakit banget. Apalagi tangan kiriku harus menekan kopling berkali-kali.
Sampai rumah tak tahan lagi, langsung kurebahkan diri di atas kasur empuk. Berharap sedikit baikan. Tapi harus kuakui, sakit tulang ini merupakan rasa sakit fisik ter-Dahsyat yg pernah kurasakan. Cenut...cenut berkali-kali. Aku tak kuasa menahan tangis. Hiks...hiks....
Untungnya, sore hari rasa sakit itu agak berkurang, walau masih meninggalkan bengkak yang cukup besar. Haduuuuhhhh...., aku benar-benar gak mau membayangkan rasa sakit itu. Kapoooookkkkk.....
Besok paginya, hari sabtu bisa bertemu dokter Indar. Setelah diberi obat, aku pulang dan minum teratur sampai sekarang. Alhamdulillah, sudah baikan. Hiiiiii.....
Komentar
Posting Komentar