KOPI LANANG BANYUWANGI….!



Suatu ketika saat aku begitu suntuk……,
Aku muter-muter di sekitar kampus. Di perkampungan lidah wetan yang begitu padat penduduk. Dari gang 1 sampai gang 10. Semua kulewati  tanpa terkecuali.
Malam hari sekitar jam 8 (kulihat jam tanganku). Aku pengen minum kopi. Tapi dimana ya..? kopi di sekitar sini g ada yang istimewa. Biasa aja tanpa sensasi yang berbeda.
Kulewatkan motorku di gang 8. Keluar jalan sambil melihat gerbang. Ada tulisan gang 8 dengan angka ROMAWI (VIII). Motor kesayanganku (si revo) tak berhentikan sebentar . kumatikan mesinnya biar tidak menyebabkan polusi suara bagi pejalan kaki. Kakiku menancap kuat di tanah sambil duduk di sadelnya revo. Helemku juga masih tak pake. Posisi yang sempurna. Kemudian aku melemparkan pandangan ke arah jalan raya. Melihat beberapa motor yang simpang-siur dan mobil-mobil berkejaran. Jam-jam segini memang masih rame. Apalagi di lidah wetan jalannya sempit banget. Di seberang jalan banyak orang berjualan. Ada yang jual gorengan, jual tempe penyet, roti bakar, tahu tek, dan sejenisnya. Makanan melimpah ruah disini. Maklum, daerah dekat kampus UNESA. Kebanyakan yang beli ya mahasiswa. Apalagi harga makanan di lidah wetan termasuk murah meriah lho….!
Eh…, malah ngelantur. Kulemparkan kembali pandangan ke arah jalan raya. Kebetulan di depan gang 8 ini ada sebuah perumahan warga. Namanya LEMBAH HaRAPAN. Kenapa dinamakan begitu…? Siapa yang tahu…? Klo opiniku…., dulu di situ berupa daerah lembah. Kayak lagunya ninja Hatori,“mendaki gunung lewati lembah”. Nah, seharusnya kan ada lanjutannya tuh, “sungai mengalir indah ke samudra…., bersama teman bertualang…….!” Karena orang disitu g menemukan sungai akhirnya berharap suatu saat ada sungai di sini. Makanya namanya LEMBAH HARAPAN. Hahahahaha…….., g nyambung.
Tiba-tiba mataku menatap sebuah warung kecil di pinggir jalan, dekat perumahan lembah harapan tadi. Warung kopi Banyuwangi. Menyediakan kopi lanang, kopi wadon, ketan bubuk, mie goreng, mie rebus, dll.
Pikirku…, wah, ada kopi unik. Kopi lanang banyuwangi. Koyok opo seh..?
Langsung kustarter si Revo, kumasukkan gigi satu, membunyikan klakson sebentar, lalu kutarik gas menuju seberang jalan yang jaraknya Cuma sekitar 20 meter.
Setelah kuparkir, aku menuju ke dalam warung. Lalu memesan, “pak, kopi lanang satu….!”
“iya……,” jawab  bapaknya dari dalam.
Setelah beberapa saat……,. Sebenarnya beberapa lama…….., Ehm……., cukup lama juga seh…..!  kenapa kok lama ya…???? kopiku datang juga.
Kuseruput sedikit…….,
WOW…….! Ini kopi agak beda dengan yang lain. Lebih lembut, tapi rasanya jreng. Kata bapake (bukan bapak saya, tapi bapak penjual kopi) ini kopi memang beda. Bentuk kopinya pun unik. Tidak utuh. Ternyata ada beberapa kalangan yang menyebut biji kopi lanang dengan sebutan kopi cacat. Hahahaha……, meski cacat tapi rasanya uenak…..! memang TUhan Maha Adil. ^_^
Akhirnya aku mulai suka nongkrong di wrung kopi lanang. Tidak lupa kuajak temen-temen seperjuangan unutk icip-icip. Pada dasarnya mereka pada suka. Emang Sensasinya agak beda. Sampai ada temenku yang nyeletuk. Kita ini jamaah kopi lanang. Hahahahahaha………!
Ngopi berjamaah….!
Ada juga menu lain yang aku suka di warung banyuwangi ini. Ketan bubuk namanya. Dari beras ketan yang dikukus kemudian ditaburi bubuk kedele dan parutan buah kelapa. Mantap bro…..! hmmmm, sedap…..
Sampai sekarang pun aku masih suka ngopi disitu, bertemu teman akrabku, si kopi lanang. Meskipun udah lulus kuliah. Hehehehe…………….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN KEBIASAAN MEMBACA SISWA

Sebuah wajah dlm gambar

Petrichor