Kutemukan Kopi di SD Muhammadiyah 16 Surabaya




Masa-masa ini kulalui ketika sudah semester akhir. Tepatnya semester 9, ketika aku baru lulus skripsi. Ada tawaran dari teman untuk bekerja di sebuah SD. Lho, kok SD…? Begitu pikirku. Ternyata eh ternyata, SD yag dimaksud temenku adalah sebuah SD Inklusi, yaitu SD yang siswanya campuran antara anak normal dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Nah, kebetulan SD ini membutuhkan beberapa guru Shadow (guru pendamping ) bagi ABK. Karena itulah ada tawaran dari pihak sekolah, terutama karena basic jurusan kami adalah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Paling tidak pernah merasakan ada mata kuliah tentang ABK.
Ada 3 teman yang ikut melamar ke SD tersebut. Namanya Yoga sutisna(kayak pemeranya OVJ, sule sutisna, hehehehe), terus Hestina Martanti (satu2nya cewek), dan yang terakhir aku sendiri, Mufti Auliansyah (keren banget namanya) ^_^
Mereka semua adalah teman satu perjuangan di program studi BK.  Pada hari yang ditentukan, kami datang ke sekolah untuk menyerahkan surat lamaran. Ditanya-tanya sedikit tentang ABK. Ya…, agak grogi sedikit. Tapi g papa. Akhirnya ya diterima semua.
Pekerjaan di SD ini cukup menarik. Jadi, tugas kami adalah menjadi pengawas bagi anak ABK yang menjadi tanggung jawab kami masing-masing. Setiap guru shadow diberi tugas mendampingi satu ABK.
Nah, ceritaku tentang kopi berawal dari sini. aku tuh pecandu kopi. Pengennnya ngopi aja. Pagi, siang, sore, malem………, hehehehe…..
Nah, suatu saat, ketika aku pengen ngopi banget, sampe ngiler-ngiler. Hahahaha. Lebay dikit…,
Salah satu guru di kelasku, yang menjadi penanggung jawab di kelas 1 lumba-lumba, membawa teh dari dapur. Ternyata di sana ada minuman yang khusus dibuat oleh karayawan SD untuk para guru. Aku pun ditawari oleh ustadzah riza (di sekolah ini panggilannya adalah ustad & Ustadzah),
“mari pak ambil teh di dapur”
“iya bu”, jawabku.
Wah kebetulan nih, walau ga ada kopi, g papalah, teh bisa mewakili, meskipun kadar kafeinnya g setinggi kopi. Kulangkahkan kaki menuju dapur sekolah. Dapur sekolahnya berdekatan dengan kamar mandi. Heemmmm…, agak bau-bau sedikit sih, tapi selalu ada bu cleaning service yang sabar membersihkan tiap saat. Salut banget sama tuh ibu-ibu. Sabar dan selalu memasang senyum, g pernah kelihatan kesal, padahal anak-anak SD tuh kadang kebangetan kalo memakai kamar kecil. Ada yang  disiram, ada yang kurang bersih, halah……, macem-macem pokoknya. ^_^
Kembali ke ambil teh……
Ketika ambl teh pikiranku mulai berkembang, tentunya ada juga dong si cairan hitam pekat (KOPI)….! Tapi aku sungkaan untuk melihat-lihat lebih jauh. Setelah ambil teh, aku langsung cabut ke kelas lagi. Kemudian tak minum deh.
Hari-hari selanjutnya…..
Ketika aku duduk-duduk di depan kelas, kulihat ada seorang ustadzah yang menenteng gelas. Suasananya di pagi hari. Dari gelas terssebut keluar uap yang harum. Aku kenal nih baunya…..
Pasti si kopi….!
Kemudian pas ada seorang ustad lewat dia membawa gelas yang berisikan cairan yang lebih gelap dari si teh. Dan aku yakin banget itu bukan teh.
Pasti si kopi…..! (pikirku lagi)
Tapi tetap saja aku g berani untuk ngutek-ngutek dapur. Soalnya kan guru baru, hehehehe.
Suatu saat, aku ngobrol-ngobrol dengan pak didin, salah satu pesuruh di SD. Aku beranikan bertanya pada beliau.
“pak, selain teh apa ada kopi di dapur….?”, tanyaku
“oh…, ada-ada…! Biasanya di teko aluminium…” kata beliau.
Wow….., ternyata benar dugaanku, ada si cairan hitam pekat. Aku suka banget. Langsung aku menuju ke dapur, tapi bukan teh yang kutuju, melainkan KOPI…! K-O-P-I…….., hehehehhe
Setelah sekian lama kucari-cari engaku di sekolah ini, aku temukan kau di dapur, bersama si teh. Tapi kau sembunyi di teko aluminium dengan ukuran yang lebih kecil, tapi ga papa. Itu membuktikan kau sangat istimewa. Hanya orang-orang tertentu yang minum kamu.
Oh……., kopi. I love you……,
Setelah kutuang di gelas, langsung kuminum dengan semangat. Slurup……, ah…., lega nih tenggorokan. Otakku lagsung fresh. Wo..wo…wokey…….

------HIDUP KOPI------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN KEBIASAAN MEMBACA SISWA

Sebuah wajah dlm gambar

Petrichor